"Bocah Miskin Ini Setiap Hari Membeli Dua Bungkus Nasi Putih" Tanpa Lauk. Tak Disangka, yang Dilakukan Oleh "Sang Pemilik Toko Mampu Membuat Jutaan Orang Menangis" Haru

Mesothelioma Law Firms - What Everyone Must Know

In this lifetime there are no guarantees. That is why, when it comes to mesothelioma cancer, filing a lawsuit in a timely manner is critical to get the compensation you deserve. There are many essential as well as mandatory legal factors such as time constraints to produce the suit, exposure to asbestos timelines, and the amount of damage done to the body due to working in a job where asbestos particles were inhaled on a daily basis and the employer did not have any safeguards in place against this. In order to determine the particular applicability of all these kinds of factors requires a specialized knowledge as well as professional expertise so it's always wise to make the decision to employ the services of mesothelioma legal professionals. Sometimes to find precisely how much damage asbestos exposure has done to you monetarily as well as health-wise, the mesothelioma lawyer may hire an exclusive investigator to look in to the matter to determine what your potential compensation may be. Many businesses in the asbestos field have sacrificed the safety of their employees for added profit, and this has led to exposure to asbestos particles without proper breathing apparatuses to filter the harmful contaminants. This has led in turn to the development of mesothelioma cancer which starts in the respiratory system. When this scenario unfolds, mesothelioma law firms are a critical resource to look to when starting a lawsuit against the companies responsible. An established law firm will take on your case on a no fee basis and will deduct any compensation awarded to pay for the usage of their firm. You will also want to research the win to loss ratio in order to find the best firm to use for your lawsuit. It is imperative that upon the first signs of mesothelioma, the disease is properly diagnosed in order to begin the process of locating mesothelioma law firms since the cancer can be fast acting and time will be of the essence. A monetary compensation from a winning judgment in court will help ensure that both your medical bills and family will be properly taken care of. Rose Dominguez used has worked as an insurance investigator and part time nanny. She now writes full time and more information about mesothelioma can be found here

Sore hari, 20 tahun yang lalu, seorang bocah kecil mendatangi sebuah warung. Setelah menunggu lama hingga semua pelanggan keluar dari warung, barulah ia berani masuk ke dalam dan berkata "Saya mau membeli sebungkus nasi putih, terima kasih!"
Suami istri pemilik warung tersebut melihat bocah kecil itu sama sekali tidak memilih lauk, namun tanpa bertanya apa-apa, dia membungkus nasi putih yang cukup banyak serta memberikannya kepada dia.

Pada saat bocah kecil itu membayar, ia berkata "Apakah saya boleh menambah sedikit kuah dari lauk diatas nasi putih saya?"
Pemilik warung tersenyum ramah berkata: "Boleh silahkan, tidak usah bayar!"

Setelah mendengar bahwa kuah lauk ternyata gratis, ia segera memesan semangkuk nasi putih lagi. Pemilik restoran itu berkata: "Apakah semangkuk tidak cukup? Kalau begitu aku tambahkan saja porsi nasinya!"
Bocah tersebut berkata "Oh, Bukan! Saya berniat menjadikannya bekal untuk dibawa ke sekolah besok pagi."

Pemilik warung berpikir bahwa bocah kecil tersebut pastilah berasal dari keluarga yang kurang mampu serta hidup jauh dari keluarga demi menuntut ilmu. Ia terlihat begitu berhemat dan mandiri. Pemilik restoran itu secara diam-diam menaruh 1 sendok besar lauk daging dan sebutir telur. Ia menutup semua lauk itu dengan nasi putih agar sama sekali tidak terlihat.

Istri dari pemilik warung tidak habis pikir mengapa lauk tersebut tidak ditaruh di atas nasi namun harus disembunyikan?
Pemilik warung berbisik kepada istrinya, "Jika bocah kecil itu tahu bahwa saya menambahi lauk di atas nasi putih tersebut maka bocah itu akan merasa kita sedang berbelaskasihan kepada dia dan secara tidak langsung mungkin saja kita menyakiti harga dirinya, dengan begitu dia bisa jadi sungkan untuk datang lagi kemari. Jikalau dia akhirnya pergi ke warung lain dan hanya makan nasi putih saja, dari mana datangnya tenaga untuk belajar?"

Pada saat bocah kecil tersebut menerima sebungkus nasi yang cukup berat, dia tampak berulang kali melihat ke arah pasangan suami istri tersebut. Pemilik warung itu dengan tersenyum lebar berkata: "Semangat yah! Sampai jumpa besok!" Dia melambaikan tangannya serta dengan jelas mengisyaratkan kepada bocah tersebut untuk datang lagi besok hari.

Mata bocah kecil itu berkaca-kaca. Sejak saat itu hampir setiap hari kecuali hari libur, dia selalu datang untuk membeli dua bungkus nasi putih. Sebungkus nasi putih selalu dijadikan bekal di sekolah keesokkan harinya. Pemilik warung tersebut dengan setia memyembunyikan lauk rahasia di dalam nasi putih yang dibelinya. Hingga kemudian bocah ini beranjak dewasa dan lulus dari universitas, selama 20 tahun pasangan suami istri ini pun tidak pernah melihat bocah itu lagi.
Suatu hari, pasangan suami istri yang sudah paruh baya ini menerima surat pemberitahuan dari pemerintah untuk pembongkaran warung mereka. Dalam usia sekian dengan kehilangan sumber pemasukan, mereka menjadi sangat khawatir akan masa depan, bagaimana menghadapi keadaan ekonomi yang pasti semakin sulit? Mereka hanya dapat menangisi keadaan mereka setiap hari.
Namun suatu hari, tiba-tiba datang seorang anak muda dengan berpakaian jas menghampiri warung mereka. Dia berkata: "Apa kabar, saya adalah wakil Direktur dari perusahaan XX, Direktur kami memberi perintah kepada saya untuk meminta Anda mengelola kantin bawah gedung kantor kami, seluruh biaya peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan akan ditanggung oleh kantor kami, anda hanya perlu mengarahkan team koki untuk memasak, kemudian keuntungannya akan dibagi rata dengan perusahaan!"
Pasangan suami istri tersebut dengan ragu-ragu bertanya: "Direktur perusahaan kalian itu siapa? Kenapa begitu baik sekali terhadap kami?"
"Kalian adalah penolong bagi Direktur perusahaan kami, Direktur perusahaan kami suka sekali makan lauk telur dan daging masakan kalian. Saya hanya mengetahui itu saja, untuk selebihnya kalian dapat menanyakannya langsung kepadanya!"
Ternyata Direktur itu adalah sang bocah cilik 20 tahun yang lalu setiap hari datang hanya membeli sebungkus nasi putih. Setelah lewat 20 tahun dia mulai membuka usahanya dan berhasil mendirikan sebuah perusahaan. Sekarang dia membalas budi kepada pasangan suami istri ini.
Mempunyai hati yang berterima kasih adalah sebuah karakter yang mulia !


Sumber : Cerpen
"Bocah Miskin Ini Setiap Hari Membeli Dua Bungkus Nasi Putih" Tanpa Lauk. Tak Disangka, yang Dilakukan Oleh "Sang Pemilik Toko Mampu Membuat Jutaan Orang Menangis" Haru "Bocah Miskin Ini Setiap Hari Membeli Dua Bungkus Nasi Putih" Tanpa Lauk. Tak Disangka, yang Dilakukan Oleh "Sang Pemilik Toko Mampu Membuat Jutaan Orang Menangis" Haru Reviewed by edi on Mei 08, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.